Selasa, 10 Juli 2012

seksualitas


SEKSUALITAS


 Fenomena  - fenomena tentang seksualitas remaja Indonesia
  • Sebuah survey terbaru terhadap 8084 remaja laki – laki dan remaja puteri usia 15 – 24 tahun di 20 kabupaten pada 4 propinsi ( Jawa Barat, Jawa Tengah, jawa Timur dan Lampung menemukan 46,2 % remaja masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil dengan sekali melakukan hubungan seks.
  • 19,2% remaja yang menyadari peningkatan resiko untuk tertular PSM bila memiliki pasangan seksual lebih dari satu mengira mereka akan beresiko tertular HIV hanya bila berhubungan seks dengan PSK
  • Remaja sering kali merasa tidak nyaman untuk membicarakan masalah seksualitas dan kesehatan reproduksi
  • Kebanyakan orang tua memang tidak termotivasi untuk memberikan informasi mengenai  seks dan kesehatan reproduksi
  • Keengganan orang tua untuk memberikan informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas juga disebabkan oleh rasa rendah diri karena rendahnya pengetahuan
  • Hambatan utama adalah bagaimana mengatasi pandangan bahwa segala sesuatu  yang berbau seks adalah tabu untuk dibicarakan dengan orang  yang belum menikah
  • Masih adanya remaja yang menyetujui ( berpendapat ) memandang hubungan seks di luar nikah
  • Diperlukan pengetahuan tentang alat kontrasepsi sebelum menikah
  • Ada 2,9 % remaja  yang melakukan seksual aktif, remaja yang mempraktekkan seks pra nikah 3,4 % untuk remaja putra dan 2,3% remaja putri
  • Remaja putri di perkotaan dan di pedesaan yang melakukan seksual aktif yaitu 1,3 % dan 1,4%


                                
                                     Seksualitas  ?
 


                             
SEKSUALITAS

Seksualitas merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Lingkupan seksualitas suatu yang lebih luas daripada hanya sekedar kata seks yang merupakan kegiatan hubungan fisik seksual.  Kondisi seksualitas yang sehat juga menunjukkan gambaran kualitas kehidupan manusia, terkait dengan perasaan paling dalam, akrab dan intim yang berasal dari lubuk hati yang paling dalam, dapat berupa pengalaman, penerimaan dan ekspresi diri manusia.

IDENTITAS SEKSUAL

Identitas Biologis
  • Perbedaan biologis antara pria dan wanita ditentukan pada masa konsepsi
  • Material genetik dalam telur yang  telah dibuahi  terorganisasi dalam kromosom yang menjadikan perbedaan seksual
  • Janin perempuan menerima 2 kromosom X dan janin laki – laki menerima satu kromosom X dari ibunya dan satu kromosom Y dari ayahnya





Identitas Jender
  • Adalah rasa menjadi feminine atau maskulin
  • Label sebagai anak perempuan dan anak laki – laki diberikan orang tua dan komunitas segera setelah dilahirkan
  • Penyesuaian perilaku untuk berhubungan dengan bayi perempuan atau laki – laki

Peran Gender
  • Merupakan cara di mana seseorang  bertindak sebagai wanita atau pria
  • Perilaku peran gender didorong oleh orang tua, teman sebaya dan media
  • Faktor cultural memegang peranan penting dalam menentukan peran seks
  • Peran gender juga dapat dipelajari dari lingkungan individu berada, termasuk di rumah dan di sekolah
  • Pembelajaran  yang paling berpengaruh melalui system nilai  seksual dalam keluarga dan masyarakat

Orientasi seksual
  • Merupakan  pilihan hubungan intim seseorang dengan lawan  jenis atau sejenisnya
  • Mayoritas orang dewasa mengidentifikasi dirinya heteroseksual, yang memiliki gairah seksual dengan lawan  jenisnya

ANATOMI DAN FISIOLOGI SEKSUAL

ORGAN SEKS WANITA
Organ seks eksternal terdiri dari
  • Mons veneris
  • Labia mayora
  • Labia minora
  • Klitoris
  • Ostium vaginalis

Organ seks eksternal :
  • Vagina
  • Uterus
  • Tubulus falopi
  • Ovarium

ORGAN SEKS EKSTERNAL

1. Mons Veneris, adalah lapisan jaringan lemak yang menutupi tulang pubis dan dilapisi oleh rambut pubis setelah pubertas
2. Labia, kedua labia mayora adalah lipatan kulit berlemak yang memanjang dari mons veneris dan membentuk batasan terluar dari vulva. Labia mayora menutup dan karenanya melindungi vagina dan ostium uretra. Sedangkan labia minora yang tepat di dalam labia mayora adalah lipatan tipis kulit, mempunyai banyak pembuluh darah
3. Klitoris, terdiri dari sebagian besar jaringan erektil, mempunyai banyak ujung syaraf  dan sensitive. Klitoris adalah organ yang paling sensitive terhadap stimulasi dan mempunyai peran sentral dalam rangsangan seksual
4. Vestibula, adalah area vulva di sebelah dalam labia minora. Ostium urinarius dan ostium vaginalis terletak di dalam vestibula. Adanya hymen

ORGAN SEKS EKSTERNAL

1. Vagina, merupakan organ muskuler, berdinding tipis , berfungsi sebagai saluran darah menstruasi, melahirkan anak dan kenikmatan seksual
2. Uterus, merupakan organ muskuler berdinding tebal yang terletak diantara kandung kemih dan rectum. Panjangnya sekitar 7,6 cm dan tampak  seperti buah pir terbalik.
3. Tuba fallopian , berfungsi sebagai saluran untuk lewatnya  telur dan sperma  sehingga dapat terjadi fertilisasi
4. Ovarium, terdapat ovarium 2 buah, ukuran sebesar  kacang hijau, memproduksi sel telur dan hormone

PAYUDARA
  • Bukan merupakan bagian seks internal dan eksternal, tetapi lebih dianggap sebagai karakteristik seks sekunder
  • Terdiri atas bagian dalam jaringan lemak dan kelenjar penghasil susu.

MENSTRUASI
  • Menarche adalah awitan menstruasi pertamapada seorang gadis
  • Rata – rata siklus berlangsung 28 hari
  • Kehilangan darah rata – rata 180 cc sampai 240 cc per siklus
  • Selama siklus menstruasi, lapisan uterus dipersiapkan untuk terjadinya implantasi telur yang dibuahi
MENOPAUSE
  • Salah satu respon fisiologis terhadap penuaan adalah hilangnya menstruasi dan fertilisasi
  • Menopause terjadi  sekitar 45 sampai 60 tahun

ORGAN SEKS PRIA

ORGAN SEKS EKSTERNAL
1. Penis, terdiri atas batang dan glans serta tidak mengandung otot atau tulang,  merupakan  jaringan erektil
2. Skrotum, adalah kantung kulit yang tipis, longgar yang melindungi kedua testis. Skrotum terletak  pada bagian dasar penis

ORGAN SEKS INTERNAL
1. Testis, mengandung dua jenis jaringan khusus, yaitu tubulus seminiferus yang menghasilkan sperma, dan sel – sel  Leydig yang menghasilkan hormone pria
2.   Epididimis, mengalirkan sperma
3.   Vesikula seminalis, bersama dengan prostate mensekresi plasma seminal. Sekresi ini mencairkan dan membawa sperma dan memberi karakteristik bau dari cairan yang diejakulasi. Vesikula seminalis adalah kelenjar yang mensekresi bagian dari cairan yang diejakulasi yang menunjang nutrisi sperma
4.   Kelenjar prostate, sekresi prostate menyatu  dengan sperma dan dan cairan dari vesika seminalis. Cairan yang bersatu ini disebut cairan seminal dan memberikan nutrient bagi sperma. Cairan seminal juga merupakan buffer keasamaan vagina untuk membantu vertilitas.
5.   Kelenjar bulbouretral, mensekresi cairan jernih, bersifat basa, berpelumas, yang kadang tampak pada ujung penis setelah rangsangan seksual

KLIMAKTERIK PRIA
  • Pria tidak mengalami perubahan hormonal yang dramatis atau kehilangan fertilitas  seperti yang dialami pada wanita, namun mereka mengalami perubahan dalam respon seksual atau klimakterik
  • Pada usia 90 tahun, seorang pria mungkin masih mampu untuk spermatogenesis, namun demikian perlambatan kemampuan erektil dan ejakulatori dapat menyebabkan kekhawatiran tentang potensi dan maskulinitas
  • Seorang pria  yang sudah tua mengalami  peningkatan bertahap dalam  lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai ereksi sempurna
  • Kemampuan mempertahankan ereksi untuk periode yang lebih lama dibanding ketika masih muda, sehingga mengakibatkan penundaan ejakulasi
  • Ejakulasi biasanya lebih singkat dan kurang dalam
  • Periode refraktori memanjang
  • Penis lebih mudah flaksid







PERKEMBANGAN SEKSUAL

MASA BAYI
  • Genetalia bayi sensitive terhadap sentuhan sejak lahir
  • Pada laki – laki juga mengalami ereksi  nocturnal spontan tanpa stimulasi
  • Respon orang tua dapat membentuk arah dari perkembangan seksual , edukasi dan kenyamanan dalam menghadapi seksualitas di rumah
  • Orang tua harus  mau menerima perilaku eksplorasi bayi sebagai langkah perkembangan identitas diri yang positif.
  •  Dengan memberikan bentuk stimulasi taktil lain
  • Sentuhan dan tubuh manusia mulai mendapat definisi sebagai hal yang baik.

MASA USIA BERMAIN DAN PRA SEKOLAH
  • Anak usia 1 sampai 5 tahun menguatkan rasa identitas jender dan mulai membedakan perilaku sesuai dengan jender yang didefinisikan secara social
  • Mengamati perilaku orang dewasa
  • Eksplorasi tubuh terus berlanjut dalam kelompok usia ini
  • Orang tua menginterpretasi keingintahuan anak
  • Menjawab pertanyaan yang duajukan

MASA USIA SEKOLAH
  • Bagi anak usia 6 sampai 10 tahun edukasi dan penekanan tentang seksualitas lebih signifikan dari teman sebaya
  • Anak usia sekolah terus melanjutkan perilaku stimulasi dini
  • Mengajukan pertanyaan tentang seks dan menunjukkan kemandirian mereka dengan menguji perilaku yang sesuai
  • Mempunyai keinginan dan kebutuhan privasi
  • Ada yang sudah  mengalami sebagian dari perubahan pubertas
  • Pemberian informasi terhadap potensi penganiayaan seksual

PUBERTAS DAN REMAJA
  • Adanya perubahan pada beberapa bagian tubuh, misalnya perkembangan payudara, pembesaran uterus, peningkatan lubrikasi vagina, menarche. Pada laki – laki terjadi peningkatan ukuran penis, testis, prostate, vesika seminalis.
  • Perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja
  • Membutuhkan banyak informasi
  • Pedoman dalam menetapkan system nilai atau keyakinan pribadi dalam pengambilan keputusan
  • Usia dalam mengidentifikasi orientasi seksual
  • Mulai mencari perawatan kesehatan tanpa ditemani oleh orang tua

MASA DEWASA
  • Mencapai maturasi  tetapi terus untu mengeksplorasi dan menemukan maturasi emosional dalam berhubungan
  • Mulai berperan dalam melahirkan dan membesarkan anak
  • Ada juga yang memilih melajang
  • Respon seksual yang memuaskan bagi pasangan
  • Pada akhir masa dewasa , individu menyesuaikan diri terhadap perubahan emosi dan social sejalan dengan anak – anak yang meninggalkan rumah

MASA DEWASA TUA ( LANSIA )
  • Seksualitas pada usia tua beralih menjadi pertemanan, kedekatan fisik, komunikasi intim dan hubungan fisik mencari kesenangan
  • Mempertahankan aktivitas seksual sepanjang mereka memilihnya
  • Proses penuaan mempengaruhi  perilaku seksual
  • Adanya beberapa masalah yang menyertai seperti penyakit kronis, medikasi, nyeri, sakit dan masalah kesehatan lainnya




KONTRASEPSI

Mencegah kehamilan atau merencanakan waktu diantara kehamilan harus menjadi bagian dari rencana perawatan kesehatan klien, sehingga alat kontrasepsi dapat menjad alternative untuk digunakan.

Faktor yang mempengaruhi penggunaan kontasepsi :
  • Kemampuan klien untuk melakukan tindakan yang bermakna
  • Lingkungan individu
  • Sesuai dengan kondisi klien

METODE KONTRASEPSI

1. Metoda biologis
  • Koitus interuptus yaitu pengeluaran penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi
  • Pengaturan waktu hubungan seksual dengan mengacu pada siklus menstruasi

2. Metode Kimiawi
  • Pil
  • Norplant
  • Suntikan

3. Metode Mekanis
  • Kondom
  • Diafragma
  • IUD

4. Metode Pembedahan
  • Sterilisasi

INFERTILITAS

Evaluasi perawatan kesehatan direkomendasikan jika kehamilan tidak terjadi setelah satu tahun melakukan hubungan  seks teratur dengan pasangan yang sama. Pada pasangan yang berusia 30 tahun lebih evaluasi dianjurkan jika kehamilan tidak terjadi dalam jangka waktu 6 bulan.  Evaluasi infertilitas melibatkan kedua pasangan

ABORSI

Merupakan masalah yang menstimulasi diskusi sengit tentang moralitas, hak – hak wanita untuk tubuh dan reproduksi mereka dan . Alasan untuk aborsi beragam. Adanya rasa bersalah dan berduka.

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Ditularkan dari individu yang terinfeksi  ke pasangannya selama kontak seksual yang intim. Orang yang hampir pasti terinfeksi mempunyai satu karakteristik yang sama  yaitu melakukan hubungan seks yang tidak terlindung dengan banyak pasangan.

Masalah utama dalam menghadapi PMS adalah menemukan dan mengobati orang yang mengalaminya. Orang dengan PMS kadang tidak mencari pengobatan karena merasa sangat malu.

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL KARENA BAKTERI

Gonorea dan Klamidia, pria lebih mungkin didiagnosa gonorea dibanding wanita, sementara lebih banyak wanita mengalami infeksi klamidia. Gejalanya adalah rasa panas seperti terbakar atau gatal saat berkemih dan pengeluaran pus dari penis. Wanita dengan penyakit ini yang mengalami gejala hanya 25% sampai 30% dari kasus
Bayi yang dilahirkan dari ibu yang mempunyai GO memungkinkan untuk mengalami kebutaan

Penyakit Inflamasi Pelvik ( PIP ), adalah kelainan infeksius yang menyebabkan inflamasi, abses dan pembentukan jaringan parut pada ovarium, tuba falopii dan struktur pelvic lainnya. Biasanya menimbulkan nyeri pelvic, nyeri tekan dan demam.

Sifilis, gejala dari penyakit ini membutuhkan waktu sampai 3 bulan setelah pemajanan untuk tampak jelas. Gejala awal dapat berupa les tidak nyeri. Tanpa pengobatan, sifilis berkembang  menjadi fase sistemik sekunder yang menunjukkan gejala demam, nyeri otot, dan sakit tenggorok. Jika tidak diobati akan berkembang menjadi fase ketiga yang tidak dapat diobati

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL KARENA VIRUS
  • Virus herpes simpleks
  • Kutil genital
  • HIV

SEXUAL BEHAVIOUR
  • Masturbasi merupakan semua cara self stimulasi yang menyebabkan perangsangan erotik, dilakukan pada pria dan wanita
  • Nocturnal orgasme , pada laki-laki nocturnal emission / wet dream, sering terjadi di luar kesadaran. Pada wanita erotic dream
  • Heteroseksual petting, kontak fisik yang bersifat seksual dengan kesadaran
  • Homoseksual relation, memakai partner dari jenis kelamin yang sama untuk mendapatkan kepuasan
  • Heteroseksual seksual intercourse, hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda
  • Bestialiyy, sexual contac with animal

HUMAN SEXUAL INADEQUACY
Ada 3 golongan
I. Cara abnormal dari pemuasan keinginan sex
  • Sadisme, mendapatkan kepuasan sex dengan menyiksa partner, secara fisik / psikis
  • Masochisme, kebalikan dari sadisme
  • Voyourisme, mendapat kepuasan sex dengan melihat telanjang, “pepping tom” ( secara diam – diam / menginti )
  • Troslisme/ triolisme, membagi sexual partner dengan orang lain, sementara orang lain tersebut menontonnya
  • Exibitionisme, mendapat kepuasan sex dengan memperlihatkan genitalnya pada orang lain
  • Scoptophilia, mendapat kepuasan sex dari melihat sexual act dan genitalnya
  • Transvestime, mendapat kepuasan sex dengan memakai pakaian dari sex yang berlawanan
  • Transsexualist, merasa dirinya sex yang berlawanan dengan fisiknya
  • Sodomi, memakai anus untuk copulasi

II. Sexual partner abnormal
  • Homosexual, tertarik pada sex yang sama
  • Pedofilia, seorang dewasa menapat kepuasan sex dari hubungan dengan anak – anak
  • Bestiality, kontak sexual dengan binatang
  • Zoophelia, cinta abnormal terhadap binatang, kadang tidak sampai ke sexual
  • Necrophilia, mendapat kepuasan sex dengan melihat mayat, kontak sexual dengan mayat.
  • Pornography, tulisan / gambar yang khusus dibuat untuk merangsang sex
  • Obsenity, perkataan, gerak – gerik, gambar yang dianggap  tidak sopan atau menjijikkan
  • Frottage, mendapat kepuasan sex dengan meraba orang yang disenagi, biasanya tanpa diketahui
  • Saliro mania, mendapat //kepuasan sex dengan mengaggu atau mengotori badan/pakaian  wanita
  • Geronto sexuality, pemuda lebih senang berhubungan sex dengan wanita yang umurnya sudah lanjut
  • Incest, hubungan sexual antara 2 orang didalam /luar perkawinan yang merupakan hubungan keluarga dekat yang secara legal tidak diinginkan melakukan perkawinan

III. Sexual Dysfunction
  • Pada laki – laki, erectile failure / impotance, pada wanita vigiditas yaitu mendapatkan ejakulasi sebelum penetrasi atau beberapa detik setelah penetrasi
  • Pada wanita, dyspareuni yaitu perasaan sakit pada waktu berhubungan, vaginismus yaitu kekejangan dari 1/3 bagian distal vagina



Tidak ada komentar:

Posting Komentar